Sempat Mangkrak, Pembangunan Gedung MDGS RSUD Ciawi Kembali Dilanjutkan

CIAWI – Pembangunan gedung MDGs Rumah sakit umum daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor yang sebelumnya sempat terhenti, rencananya akan kembali dilanjutkan dengan menggunakan APBD Kabupaten Bogor tahun 2021.

Pagu anggaran pada proyek tersebut adalah Rp 35,6 Miliar dan pengerjaannya dilakukan PT Karya Tunas Mandiri Perkasa yang berkantor di Ruko Serpong, Kota Tanggerang Selatan Provinsi Banten.

Sebelumnya, pembangunan yang terhenti dikerjakan PT Putra Nangroe Aceh (PNA) dan hanya selesai hingga tahap pondasi saja dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 7 Miliar.

Hal tersebut dikarenakan anggaran yang semula dianggarkan sebesar Rp 34 milyar dari APBD Provinsi Jawa Barat (Jabar) tidak bisa dicairkan, mengingat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dari pemerintah pusat digunakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar barat untuk penanggulangan Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Cep Gogom, Anggota DPRD Provinsi Jabar ketika berkunjung ke RSUD Ciawi dalam rangka meninjau pembangunan proyek belum lama ini.

“Dana PEN yang telah diterima oleh Pemprov Jabar yang semula dianggarkan untuk pembangunan gedung MDGS RSUD Ciawi, terpaksa digunakan untuk penanganan Covid-19. Makanya proyek ini sempat terkendala karena hal itu,” ungkapnya.

Dilanjutkannya proyek pembangunan gedung tersebutpun menuai tanggapan positif dari berbagai kalangan masyarakat, terutama para aktivis wilayah Selatan Kabupaten Bogor.

Seperti diungkapkan Ketua Presidium Masyarakat Bogor Selatan (PMBS) Muhamad Muhsin. Menurutnya pembangunan tersebut memang harus dilanjutkan kembali, karena RSUD Ciawi Butuh ruang tambahan agar tak ada lagi alasan kekurangan ruang perawatan pasien.

“Setidaknya RSUD Ciawi harus bisa melayani kesehatan masyarakat dari 7 Kecamatan yang ada di Selatan Kabupaten Bogor. Dan Intinya kami selaku masyarakat akan terus mengawasi pembangunan gedung tersebut,” tegasnya.

Indra Surkana, tokoh masyarakat Kecamatan Cijeruk juga berpendapat sama. Pembangunan gedung MDGs RSUD Ciawi sudah sepantasnya dilakukan. Minimal kata dia, masyarakat di selatan Kabupaten Bogor bisa terlayani.

Bahkan menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bukan hanya fokus terhadap pembangunan gedung RSUD saja, namun harus memperhatikan fasilitas kesehatan di setiap kecamatan.

“Ya bangun juga fasilitas kesehatan yang memadai di setiap kecamatan, bukan hanya fokus membangun RSUD saja. Dan saya rasa lebih baik membangun fasilitas kesehatan di kecamatan ketimbang mengucurkan anggaran Satu Miliar Satu Desa atau Samisade ke setiap desa,” ungkap politisi Partai Nasdem tersebut.

Tanggapan lain pun datang dari tokoh muda Ciawi. Adi, Ketua Lingkar Muda Bogor (LMB) yang mengaku telah melayangkan surat Kepada Dinas Kesehatan dan pihak RSUD Ciawi terkait anggaran pembangunan lanjutan gedung MDGs tersebut.

“Pagu anggaran pada proyek tersebut adalah 35 miliar 600 juta rupiah. Secara hitungan matematika seharusnya nilai proyek tersebut tidak mencapai jumlah itu, karena pembangunan sebelumnya sudah menghabiskan anggaran sebesar tujuh miliar,” tandasnya.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA) Irwan, pihak RSUD Ciawi belum memberikan tanggapan apapun terkait hal itu.

Sepi Aktvitas, Pasar Rakyat Babakan Madang Malah Jadi Tempat Parkir Truk Rongsok

Babakanmadang -Pasar rakyat Babakan Madang, Kabupaten Bogor, yang terletak di wilayah Desa Sumur Batu, terpantau sepi lantaran kios-kios tutup. Kondisi ini pun diperparah dengan lokasi area pasar yang dijadikan parkir truk rongsok.

Diketahui, Pasar Rakyat yang telah diresmikan pada 22 Mei 2019 lalu oleh Bupati Bogor ini, tidak terlihat adanya aktifitas jual beli. Sementara, truk rongsok masih dibiarkan parkir dihalaman Pasar tersebut.

Pegawai yang berhasil dihubungi, Staf Perumda Pasar Tohaga Babakan Madang, Ihsan, menjelaskan pihaknya sudah berusaha mendorong pedagang untuk menggelar dagangan di Pasar Rakyat tersebut, namun semua itu tidak membuahkan hasil.

“Kita sudah berupaya untuk pedagang buka kiosnya, tapi todak maksimal,” jelasnya Jum’at (12/11/2021).

Menut Ihsan, sebelumnya Perumda Pasar Tohaga juga sudah melakukan terobosan, agar kios -kioas di pasar tersebut bisa buka dan ramai pengunjung.

“Terobosan sudah dilakukan berkali-kali untuk meramaikan pasar. Seperti membuat pasar tematik ikan hias di Pasar Rakyat Babakan Madang, Sumur Batu,” katanya.

Disinggung mengenai keberadaan sebuah truk rongsok dihalaman parkir Pasar Rakyat Babakan Madang, Sumur Batu, pihaknya akan meminta Kepala Pasar menindak lanjuti.

“Truk rongsok yang mana ya, kalo ada fotonya kirim, biar ditindaklanjuti sama kepala pasar, ” tutupnya.

Seperti Milik Siluman, Proyek TPT Desa Sumur Batu Tanpa Papan Nama

BABAKAN MADANG, HRB – Tanpa dilengkapi papan atau plang informasi data pelaksana, nilai dan waktu pengerjaan, proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di aliran Kali Cibendungan, Kampung Cibarengkok RT 08 RW 03, Desa Sumur Batu-Kecamatan Babakan Madang, terlihat seperti proyek siluman.

Lucunya, penanggungjawab tenaga kerja alias mandor bersama sejumlah pekerja proyek di bawah kendali Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor memalui Unit Pelaksana Tugas (UPT) Ciawi tersebut, sama sekali tidak mengetahui soal papan nama yang dimaksud.

Hal ini pun menjadi sorotan kalangan aktivis yang kerap melintasi wilayah tersebut.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi asas transparansi, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasannya,” kata aktivis kepemudaan Bogor Raya, Sandi Ilham di Babakan Madang, Minggu (26/6/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pekerjaan proyek pembangunan TPT bernilai ratusan juta rupiah tersebut sudah berjalan dua pekan lamanya namun papan informasi tidak juga dipasang oleh pelaksana pekerjaan, sehingga menimbulkan kecurigaan ada sesuatu yang ditutupi dari proyek tersebut.

“Hal inilah yang menjadi sorotan para aktivis juga warga sekitar, bahwa proyek tersebut dinilai proyek ‘siluman’, karena sama sekali tidak adanya terpasang papan informasi proyek saat melaksanakan kegiatan pekerjaan, ini menjadi pertanyaan publik,” jelasnya.

Sandi pun menilai, bahwa proyek pekerjaan tanpa menggunakan papan informasi bisa jadi merupakan salah satu trik agar masyarakat tidak tahu, sehingga besar anggaran dan sumber anggarannya tidak terbaca oleh siapapun.

“Semestinya, sebelum dan saat dimulainya pekerjaan, rekanan seharusnya memasang papan informasi proyek agar pengawas lapangan dari instansi terkait dan juga seluruh masyarakat mengetahui dan bisa memonitoring pekerjaan tersebut,” tegasnya

Sementara itu, Ato selaku penanggungjawab tenaga kerja, mengaku tidak tahu menahu terkait proyek tersebut. Menurutnya, ia hanya diperintahkan untuk mengurus para pekerja di proyek tersebut. “Saya gak tahu menahu pak soal papan nama, apalagi soal anggarannya. Saya hanya mandorin yang kerja,” tutur Ato.

Ato menambahkan, Proyek tersebut merupakan milik PUPR yang dikerjakan pihak UPT Ciawi. Ia menyarankan, agar keterangan yang mendetail terkait proyek tersebut, untuk mengkonfirmasi langsung pihak UPT. “Untuk lebih jelasnya ke UPT Ciawi pak,” tutupnya.

Kepala Dusun Dua Desa Sumur Batu, Ule membenarkan adanya proyek TPT di wikayahnya yang merupakan milik PUPR. Diakuinya, pihak desa tidak pernah diberikan informasi adanya proyek tersebut. “Ke desa gak ada informasi pemberitahuan,” singkatnya.

Sekedar Informasi, sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai oleh negara wajib memasang papan nama proyek.

Papan nama proyek tentu saja diwajibkan sebagai wujud transparansi sehingga harus memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

Sayangnya, Kepala dan pejabat berwenang di kantor UPT PUPR Wilayah Ciawi sampai berita ini diturunkan belum dapat diminta konfirmasinya mengenai pekerjaan yang dianggap seperti proyek siluman tersebut.

Seorang Pria Curi Etalase Demi Bayar Sekolah Anak

Cibungbulang, HRB – Hendak curi etalase warung pecel lele, seorang pria diamuk massa di Desa Leuweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Rabu (21/9/2022).

Salah satu warga setempat, Imam mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa, sekira pukul tiga dini hari.

Menurut Imam, pencurian terhadap warung pecel lele milik temannya bermula saat rekannya yang penjual pecel lele menutup warungnya lebih cepat dari biasanya.

“Jadi itu diwarung temen saya, biasanya kan temen saya jualan sampe setengah 4 pagi, ini lagi rame jam satu udah abis,” ujarnya kepada wartawan.

Menurut Imam, kemungkinan sang pencuri yang mengira bahwa warung pecel lele tersebut sedang tidak berjualan.

“Terus diambil tuh etalase, temen saya yang masih di dalam warung langsung memergoki pelaku,” singkatnya.

Sementara itu, menurut Kasie Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana, pelaku berinisial ALL (43) melancarkan aksinya lantaran didasari oleh faktor ekonomi.

“Awal melakukan karena faktor ekonomi susah, lalu diminta bayaran sekolah oleh anaknya,” terangnya.

AAL yang usai mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini pun mengaku kebingungan untuk membayar uang sekolah anaknya.

“Pelaku ambil etalase tukang pecel lele yang harganya Rp. 500 ribu,” papar Humas Polres Bogor ini.

Didasari karena ekonomi, akhirnya AAL pun mencuri etalase salah satu kios pecel lele di Desa Leuweng Kolot.

“Karena nilai barang yang diambil Rp 500ribu, dari pihak korban tidak ada tuntutan apa-apa,” terangnya.

Korban mengaku tak tega, saat mengetahui latar belakang pelaku dan memilih jalan penyelesaian secara kekeluargaan yang akan dilaksanakan pada Kamis (22/9) di Polsek Cibungbulang.

“Polisi sudah cek keadaannya (rumah pelaku) benar memprihatinkan,” pungkasnya.

Sentul Paradise Park, Kawasan Wisata Dengan Air Terjun Bidadari

SENTUL, HRB – Sentul Paradise Park adalah satu satu tempat wisata Bogor yang dikelola oleh PT Sentul City Tbk ini terletak di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Memiliki luas kurang lebih 200.000 m2, Sentul Paradise Park merupakan taman yang dilengkapi dengan air terjun dan kolam renang.

Awal mulanya Sentul Paradise Park merupakan kawasan hutan lindung, kemudian dikembangkan dan diubah menjadi kawasan hiburan.

Tempat wisata Bogor satu ini cocok untuk anda yang hoby berenang, hiking dan piknik bersama keluarga atau teman kerja.

Arena wisata ini dikelola oleh PT Sentul City Tbk yang memiliki citra kota satelit dengan konsep pegunungan.

Sentul Paradise Park memiliki air terjun yang sangat indah yaitu Air Terjun Bidadari atau Curug Bidadari dari mata air yang berasal dari hutan lindung Sentul.

Sentul Paradise Park baru-baru ini menjadi sangat populer sebagai tujuan populer bagi masyarakat. Untuk bersantai dan menikmati suasana alam.

Kawasan wisata yang yang satu ini sangat ideal untuk dijadikan tempat bermain bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Di Sentul Paradise Park juga menyediakan tempat untuk berkemah serta gazebo yang dapat disewa sebagai pelengkap.

Selain bisa menikmati keindahan Air Terjun Bidadari, kamu juga bisa bermain di kolam renang di bawahnya.

Kolam renang ini selain untuk orang dewasa, juga disediakan untuk anak-anak dengan kedalaman hanya 30 cm, sehingga anda tidak perlu khawatir jika membawa anak-anak.

Sentra Vaksinasi COVID-19 di Kota dan Kabupaten Bogor

Bogor – Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor masih membuka layanan vaksinasi corona atau Covid-19 untuk periode 26-30 Oktober 2021 dosis 1 dan 2.

Bagi masyarakat di dua wilayah tersebut yang belum mendapat vaksinasi Covid-19 bisa mendatangi lokasi-lokasi vaksinasi yang ditentukan pemerintah di setiap wilayah.

Berikut beberapa lokasi vaksinasi yang bisa diakses oleh masyarakat umum di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor:

Vaksinasi Corona Kota Bogor 2021

Berdasarkan pengumuman dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, layanan vaksinasi bakal dibuka di beberapa setra vaksinasi yaitu:

Vaksinasi Mall Jambu Dua, Jadwal vaksinasi 26-28 Oktober 2021, Jenis vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Vaksinasi Mall Boxies 123, Jadwal vaksinasi 29 Oktober 2021, Jenis vaksin yang digunakan Moderna
Vaksinasi Puri Begawan, Jadwal Vaksinasi 25-28 Oktober 2021, Jenis vaksin Moderna, Sinovac, Pfizer dan AstraZeneca
Vaksinasi Covid-19 Kab Bogor 2021

Bagi warga yang berada di Kabupaten Bogor, berikut daftar lokasi vaksinasi yang tersedia selama periode 26-30 Oktober 2021:

Vaksinasi Puskemas Dago, Jadwal vaksinasi Senin-Jumat pukul 07.30 – 11.00 WIB, Jenis vaksin Sinovac dan AstraZeneca untuk dosis 1 dan 2
Vaksinasi di RSUD Ciawi untuk 18 Tahun ke atas, Jadwal vaksinasi 28 ktober 2021 pukul 09.00 – 14.00 WIB, Jenis vaksin Moderna untuk dosis 1 dan 2, Link pendaftaran https://bit.ly/vaksinciawi
Vaksinasi Kantor Desan Purwasari, Jadwal vaksinasi 26 Oktober 2021, Jenis vaksin Sinovac dan AstraZeneca untuk dosis 2
Vaksinasi Puskesmas Dramaga, Jadwal vaksinasi 26 Oktober 2021, Jenis vaksin Sinovac dosis 1-2 dan AstraZeneca dosis 2
Vaksinasi Kecamatan Ciseeng, Jadwal vaksinasi 26-30 Oktober 2021 pukul 08.00 – selesai, Jenis vaksin Sinovac dosis 2, Pfizer dosis 1-2 dan Moderna dosis 1-2.
Vaksinasi Kantor Desa Tugu Selatan, Jadwal vaksinasi 26 Oktober 2021, Jenis vaksin Sinovac untuk dosis 2
Vaksinasi Puskesmas Nanggung, Jadwal vaksinasi 26-30 Oktober 2021 pukul 08.00 – seelsai, Jenis vaksin Sinovac untuk dosis 1 dan 2
Vaksinasi Kantor Desa Petir, Jadwal vaksinasi 27 Oktober 2021, Jenis vaksin Sinovac dan AstraZeneca untuk dosis 2
Vaksinasi Kantor Desa Sukadamai, Jadwal vaksinasi 28 Oktober 2021, Jenis vaksin Sinovac dan AstraZeneca untuk dosis 2
Vaksinasi Kantor Desa Sukadamai, Jadwal vaksinasi 29 Oktober 2021, Jenis vaksin Sinovac untuk dosis 1 dan 2.

Sensasi Mancing Belut ala Warga Cariu

Cariu – Libur akhir pekan tak harus selalu nongkrong di mall dan tempat wisata saja. Mungkin bisa coba sesuatu yang unik dan tanpa menghabiskan uang, yaitu dengan mancing belut di akhir pekan akan ada sesuatu yang beda dan seru.

Seperti yang dilakukan Rohim (38), warga Pasir Tanjung, Kecamatan Tanjungsari bersama rekannya, lebih memilih ke sawah untuk mencari belut dari pada ke tempat rekreasi atau tempat keramaian.

“Orang di kampungmah nyari belut aja pas liburannya, karena gak ngabisin uang. Biasanya sih jam-jam sore waktu yang tepat untuk berburu belut di sawah” tuturnya, Senin (6/12/2021).

Memancing selalu membawa keasyikan tersendiri, kata Rohim menuturkan, terutama saat umpan yang dipasang di gondol (makan) belut atau ikan yang kita pancing. Hobi memancing yang satu ini perlu kesabaran dan keuletan.

Apalagi saat sekarang alam khususnya persawahan sudah berubah dengan cara pola tanam yang serampangan dalam penggunaan pestisida untuk meningkatkan hasil panen. “Ketika hasrat ingin mancing belut disawah, harus ekstra teliti dan berjuang keras. Kalau beruntung kita akan mendapatkan satu dua ekor, itupun besarnya tak melebihi jari kelingking jari,” ujarnya.

Warga lainnya, Ahmad (30) mengaku jika memancing belut merupakan keasyikan yang lain daripada memancing ikan biasa. Karena memancing belut hanya membutuhkan alat- alat sederhana, seperti alat pancing yang terbuat dari lilitan senar.

“Memancing belut memang butuh kejelian, harus mengenal mana lubang yang ada isinya dan mana yang kosong. Kalau di lubang sasaran airnya naik turun, artinya ada penghuninya di sana, tapi jangan salah, kadang-kadang bisa juga isinya kepiting atau ular,” akunya.

Menurutnya, dalam memancing belut untuk masukkan pancingnya, akan membutuhkan waktu lama dala. mengetahui pancing tersebut dimakan atau tidaknya. “Kalau pancingnya langsung ditarik dengan kuat mundur berarti belutnya besar, tapi jika pancing anda diputar- putar di dalam berarti belutnya kecil,” pungkasnya.

Seni Ginting Terpilih Sebagai Ketua DPD PMS Bogor

BOGOR – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Merga Silima (PMS) Daerah Bogor terbentuk. Melalui rapat perdana yang diikuti puluhan warga Karo yang datang dari berbagai wilayah di Bogor, secara aklamasi memilih Seni Ginting sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PMS Bogor periode 2021-2026.

Dalam rapat pembentukan pengurus DPD PMS Bogor yang berlangsung di Bukit Cimanggu, Bogor, Minggu (13/6/2021), yang dipandu panitia pelaksana acara, Agen Tarigan, Erjasa Surbakti dan Imanta Ginting, terpilih Bob Sembiring sebagai Sekretaris, dan Amir Sembiring sebagai Bendahara.

Dalam keterangannya, Selasa (15/6/2021), Seni Ginting mengajak masyarakat Karo yang ada di Bogor untuk bersatu dan melestarikan budaya suku Karo sesuai dengan visi dan misi organisasi PMS.

“Saya berharap kepada masyarakat Karo, baik yang tinggal di kota dan Kabupaten Bogor agar bersatu menjalin silaturahmi menjaga kekompakan dan melestarikan budaya Karo yang diwariskan nenek moyang Karo sejak jaman dahulu di tengah perkembangan zaman sesuai dengan Visi dan Misi organisasi Pemuda Merga Silima,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk kedepan akan menyusun kepengurusan termasuk biro-biro yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

“Dalam waktu dekat saya bersama KSB yang terpilih akan melaksanakan pertemuan untuk menyusun kepengurusan lengkap yang akan diserahkan ke DPP PMS,” jelasnya.

Seni Ginting juga mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan sebagai Ketua DPD PMS Bogor.

Berikut susunan sementara pengurus DPD PMS Bogor periode 2021-2026 yakni, Ketua: Seni Ginting, Wakil Ketua 1: Martinus Ginting, Wakil Ketua 2: Andar Ginting, Wakil Ketua 3: Antoni Sembiring, dan Wakil Ketua 4: Molana Ginting.

Sekretaris: Bob Sembiring, Wakil Sekretaris 1: Franta Manik, dan Wakil Sekretaris 2: Aswin Perangin-angin.

Bendahara: Amir Sembiring, Wakil Bendahara 1: Erjasa Surbakti, Wakil Bendahara 2: Dalintta Br Ginting, Biro Hukum: Makmur Ginting, Satgas: Larang Sembiring, Jusup Ginting dan Esron Barus, dan Biro Humas dan Pubdok: Periksa Ginting.

Senggolan Motor, Pengendara Tewas DiTikam

Ciampea – Aksi keributan hingga berujung penusukan dengan senjata tajam antara dua pengendara motor terjadi di Jalan Raya Cibanteng Babengket, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, pada Kamis (13/01/2022) sekira pukul 09.45 WIB. Satu orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

Rohman (38) warga sekitar mengatakan, awalnya kedua kendaraan saling kejar-kejaran dari arah Bogor menuju Leuwiliang. Namun, ketika melewati jalan raya Cibanteng sempat berhenti dan adu mulut, tapi pria yang belum diketahui identitasnya langsung mengeluarkan senjata tajam berupa pisau dan menusukannya ke badan korban.

Melihat kejadian warga sekitar mengejar pelaku dan menangkapnya. Bahkan barang buktinya dilempar ke arah warung klontong, sampai dipukuli oleh warga karena hendak kabur. Untuk kondisi korban dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi Dramaga.

“Yang jelas pada saat dilokasi kejadian, kedua pengendara sempat adu mulut dan salah satunya mengeluarkan pisau dan menusukan ke korban pada bagian pelipis kiri, dada hingga berlumur darah,”kata saksi mata Rohman (38) ketika ditemui wartawan dilokasi kejadian, Kamis (13/1).

Rohman mengaku, bahwa pelaku secara tiba-tiba melakukan penusukan dan belum diketahui permasalahannya. Karena, keduanya sempat kejar-kejaran dari arah Bogor menuju Leuwiliang.

“Infonya korban dibawa ke Rumah Sakit Karya Bhakti Pertiwi dan kondisi mengeluarkan darah terus di pelipis kiri,” ucapnya.

Hal serupa diungkapkan saksi lain, Yulia (46) menuturkan, keduanya langsung adu mulut tanpa sebab dan terjadi penusukan sampai pelaku diamankan warga karena berusaha melarikan diri.

“Saya kaget tiba-tiba saja dua motor berhenti dan satu pelaku langsung mengeluarkan pisau menusukan pada bagian badan korban sampai warga lain juga datang kelokasi,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Ciampea, Kompol Beben Susanto mengatakan, pelaku pria berinisial FR berusia 25 tahun merupakan warga Desa Nagaragung, Kecamatan Buairunjung, Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatra Selatan kini diamankan di Polsek Ciampea untuk dilakukan pemeriksaan, beserta 2 unit sepeda motor dan senjata tajam jenis pisau gagang kayu.

“Menurut keterangan tersangka mau berjualan tas di daerah Leuwiliang dari Jakarta,” ungkap Kompol Beben Susanto kepada wartawan.

Kompol Beben menyampaikan, korban seorang pria berinisial AS (47) karyawan swasta beralamat di Jalan Kolonel Martadisastra, RT 04 RW 12, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor sempat dilarikan ke Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi untuk dilakukan penanganan medis.

“Sampai saat ini berita dari pihak Rumah Sakit bahwa korban meninggal dunia. Untuk Korban kemungkinan sehabis kerja karena sebagai Security,” katanya.

Kompol Beben Susanto mengatakan, pelaku penusukan menggunakan pisau bergagang kayu itu terancam hukuman 15 tahun penjara.

“Untuk pasal sementara 351 ayat 3, ancaman hukumannya kalau menyebabkan meninggal dunia bisa 15 tahun,” bebernya.

Sempat Menuai Polemik Alun-alun Cirimekar Diresmikan

Cibinong – Alun-alun Cirimekar yang berada di Jalan Kayumanis, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor akhirnya diresmikan, Selasa (30/11/- 2021). Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini secara simbolis dibuka langsung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Bupati Bogor, Ade Yasin yang dirangkai dengan acara gunting pita.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meyakini alun alun ini bisa bermanfaat baik dari sisi sosial maupun ekologis mengingat letaknya yang berada tak jauh dari Seti Citatah, Cibinong.

Karenanya, RK, sapaan singkatnya meminta kepada pejabat terkait di Cibinong untuk mengelola alun alun Cirimekar dengan tidak memagar di sekelilingnya. Tak hanya itu, RK juga meminta warga untuk bersama-sama menjaga alun alun tersebut. “Ke depan harus ada fasilitas sosial dan umum tambahan lainnya seperti perahu bebek-bebekan dan juga sentra kuliner.

Keberadaan fasilitas itu bertujuan agar masyarakat betah berwisata di Situ dan Alun alun Cirimekar,” paparnya. Ia pun berjanji akan menambah keberadaan alunalun di Kabupaten Bogor. Karena Bupati Bogor Ade Yasin puas dan meminta lagi revitalisasi alun-alun, maka Pemprov Jabar berencana akan menambahnya. Gambar DED (detail engineering design) sudah ada.

Rencananya, kami akan dibangun di Kecamatan Parungpanjang,” janji RK. Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku senang dengan revitalisasi Alun alun Cirimekar yang tidak hanya keren tetapi juga cantik sekaligus gagah.

Kegembiraan itu bertambah saat dia mendengar kabar bakal ada alun-alun serupa di Kecamatan Parungpanjang. Sekedar diketahui, pembangunan Alun-alun Cirimekar sebelumnya sempat menuai polemik.

Pembangunan yang menelan anggaran sebesar Rp16 miliar ini sempat terhenti akibat anggaran Provinsi Jawa Barat terkena rekofusing akibat penangan Covid-19 pada awal Januari 2020 silam.