Aktivitas Usahanya Harus Membawa Manfaat Warga Sekitar, KEK Lido Layak Beroperasi

Cibinong, HRB – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido harus ‘berdiri’ sesuai dengan tujuannya, yakni menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.

Karena itu, KEK Lido yang memiliki landasan dasar Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 2009, harus bisa mengakomodir kepentingan masyarakat sekitar atau masyarakat lokal tidak bisa diabaikan.

Hal itu dikatakan pengamat kebijakan sosial, Yusfitriadi menyikapi kesiapan KEK Pariwisata Lido yang diklaim sudah layak beroperasi.

“Mereka (warga sekitar-red) harus diuntungkan oleh keberadaan KEK Lido. Kemudahan dan fasilitas yang diberikan kepada KEK Lido setidak-tidaknya haruslah dikompensasi kepada daerah dan masyarakat sekitar,” kata pria yang akrab disapa Yus ini, Minggu (2/10/2022).

Karena itu, Yus mengingatkan Gubernur Jabar dan Bupati Bogor sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan kawasan KEK Pariwisata Lido, agar keberadaan KEK bisa menjadi indikator dalam penyeimbang ekonomi, ekologi dan teknologi.

“Jangan sampai hanya demi kepentingan meraup keuntungan sebesar-besarnya, berdampak pada matinya perekonomian dan pertanian masyarakat sekitar. Ketika tanah masyarakat sudah dimiliki oleh perusahaan, masyarakat, maka perusahaan tersebut harus memberdayakan masyarakat lokal,” bebernya.

Yus juga meminta keberadaan KEK Lido ini harus berkontribusi yang jelas bagi pembangunan dan pengembangan masyarakat dan pemerintah lokal.

“Ketegasan pemerintah Kabupaten Bogor baik eksekutif maupun legislatif. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bogor harus berpihak pada rakyatnya bukan pada corporate atau perusahaan,” tegas Yus.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Ernan Rustiadi menilai bahwa pengembangan KEK Lido dapat memberikan dampak perekonomian yang luas.

Dia pun menyebut, kawasan ini potensial sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di perbatasan Bogor dengan Sukabumi. Dengan syarat, adanya pengembangan wisata yang ramah lingkungan sehingga bisa diharapkan dapat menjadi jawaban kebutuhan masyarakat Jabodetabek terhadap resort untuk wisata yang berbasis lingkungan.

Kendati begitu, ia mengingatkan, agar pengembangan KEK Pariwisata Lido, tidak boleh mengonversi kawasan hutan serta tidak mengganggu fungsi lindung dan konservasi yang dijaga melalui penetapan kawasan hutan.

“Itu satu hal yang sebaiknya dipertahankan, karena jika tidak dipertahankan, KEK ini justru akan mengganggu keseimbangan lingkungan,” ujar Ernan dalam rilisnya beberapa waktu lalu seperti dikutip dari bogorkita.

Menurut pakar perencanaan wilayah dan tata ruang IPB University ini, alangkah lebih baik mengoptimalkan pemanfaatan-pemanfaatan di luar kawasan hutan.

“Kalaupun ada pemanfaatan sebagian area kawasan hutan, misalnya dalam payung ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mengatur pemanfaatan hutan untuk wisata alam dan sebagainya, ini masih dimungkinkan, dengan catatan bekerjasama dengan KLHK mengenai ketentuan pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan yang diperbolehkan,” ungkap dia.

Ia juga menyebut bahwa selama ini masyarakat dan komunitas setempat telah memanfaatkan area hutan untuk kegiatan wisata alam. Ernan menyarankan, apabila pemanfaatan hutan untuk wisata alam, sebaiknya tidak mematikan aktivitas yang sudah dilakukan masyarakat setempat.

“Jika memang ada usaha untuk memanfaatkan kawasan hutan, kalau bisa diupayakan dapat memiliki fungsi sosial bagi masyarakat setempat. Program-programnya pun kalau bisa juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ucap dia.

Di samping itu, lanjut dia, penetapan kawasan Lido sebagai kawasan KEK juga dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan usaha-usaha pertambangan liar dan ilegal.

“Kegiatan ilegal ini bisa dialihkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat yang tidak merusak lingkungan. Di samping itu, kegiatan dan usaha masyarakat seperti wisata alam itu dapat disinergikan secara bersama,” tambahnya.

Sebelumnya, KEK Lido yang diklaim sudah layak beroperasi. Kepastian ini terungkap dalam Rapat Pembahasan Evaluasi Pembangunan dan Kesiapan Pengoperasian KEK Lido, yang berlangsung di Ruang Eboni Cendana, Lido Lake Resort, Jl. Raya Sukabumi No.KM. 21, Watesjaya, Kec. Cigombong, Sabtu (1/10/22) lalu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Bogor senantiasa mendukung keberadaan KEK Lido di Kabupaten Bogor.

Saat ini Pemkab Bogor juga sedang menjajaki kerjasama sister city dengan Kota Jeddah Saudi Arabia, karena wilayah tersebut adalah bagian dari pengembangan wilayah Puncak Selatan termasuk KEK Lido sampai Cisarua dalam satu kawasan pengembangan Pemkab Bogor.

“Tidak hanya itu, kami juga siap ikut mempromosikan KEK Lido ini. Kami ada pelayanan terpadu satu pintu melayani berbagai investasi di Kabupaten Bogor. Kerjasama juga sedang berjalan dengan MNC dan perangkat daerah terkait perkiraan keadaan sarana penunjang sehingga kami menyiapkan kebutuhan mulai dari perumahan, sarana pendidikan, kesehatan,” terangnya.

Ditempat yang sama, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, Elen Setiadi mengungkapkan bahwa KEK Lido adalah program strategis nasional dimana semua pihak terlibat, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga daerah.

Maka, terima kasih atas kerjasama semua pihak khususnya dukungan Kabupaten Bogor sangat baik sekali dan sudah ada kemajuan sampai dengan hari ini.

“KEK Lido sudah layak untuk beroperasi karena sudah sesuai dengan Undang-Undang KEK. Soal tenaga kerja pun terus berproses, kini sudah menyerap ribuan tenaga kerja. Selain itu pengembangan UMKM di KEK ini juga harus jadi perhatian,” ujar Elen.

Selanjutnya, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, Untung Basuki menambahkan, Kawasan Ekonomi Khusus adalah program strategis pemerintah yang membedakan adalah adanya kesatuan bersama seluruh pihak dari tujuan KEK ini.

“Harapan kita KEK Lido ini menjadi unggulan, karena ini sebagai tindak lanjut UU Cipta Kerja. Harapan lainnya, segera dilaksanakan target-target yang sudah ditentukan, maka keterlibatan seluruh pihak jadi yang utama, mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten dalam mengembangkan KEK Lido ini,” tutur Untung.(fuz)

Kejati Jabar Giring Mantan Pj Bupati Bandung Barat Ke Sel Kebon Waru

Bandung, – Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Arsan Latif (AL) akhirnya dijebloskan ke sel tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Pasar Cigasong. Ia diduga terlibat dalam pengondisian proses lelang saat menjabat sebagai inspektur IV pada Kementerian Dalam Negeri menerima sejumlah uang baik tunai maupun transfer ke rekening pribadinya dan keluarganya.

Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jabar Dwi Agus Afrianto mengatakan, Arsan ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejati Jabar sesuai dengan surat TAP-58/M.2/FD.2/06/2024// dan ditahan di rumah tahanan (rutan) Kelas 1A Bandung atau Kebon Waru.

“Tersangka AL sebagai PNS selaku inspektur IV Inspektorat Jenderal Kementerian dalam Negeri yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai pj bupati Bandung Barat,” kata Dwi Agus dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Lebih lanjut dijabarkan Dwi Agus, perbuatan Arsan Latif diduga secara aktif menginisiasi penyusunan Peraturan Bupati Majalengka tentang Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah.

Diketahui, dalam perkara korupsi Pasar Cigasong ini terdapat empat tersangka, yakni Arsan Latif, Andi Nurmawan, Maya, dan anak mantan Bupati Majalengka Karna Sobahi yang juga Kepala BPKSDM Pemkab Majalengka Irfan Nur Alam.

Para tersangka dikenakan Pasal 5 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Gandeng BNN, Pemdes Cileungsi Kidul Resmikan Desa Bersinar

Cileungsi, HRB – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Pemerintah Desa Cileungsi Kidul – Kecamatan Cileungsi, mengadakan kegiatan pencanangan desa “Bersih Narkoba” (Bersinar) yang dikukuhkan langsung oleh kepala BNN Kabupaten Bogor.

Kepala Desa Cileungsi Kidul, Rudi Sukarya, membenarkan jika pihak BNN bersama jajaran Pemdes melakukan peresmian Desa Bersinar. Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut BNN Kabupaten Bogor juga melantik sejumlah pengurus anti narkoba.

“Saya berterima kasih atas sinergitas dari berbagai pihak dalam program Desa Bersinar ini. Langkah selanjutnya setelah peresmian ini yang terpenting adalah implementasi program,” ucap Rudi kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).

Rudi menegaskan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor, hari ini Rabu (8/3/2023) melantik Unit Intervensi Berbasis Masyarakat Desa di Desa Cileungsi Kidul. Program ini dimaksudkan, untuk mensosialisasikan upaya Pencegahan Peredaran Narkoba di Desa Cileungsi Kidul, melalui Desa Bersih Narkoba @desa_bersinar_cileungsi_kidul.

“Harapannya Semoga Desa Cileungsi Kidul bisa terbebas dari Bahaya Penyalahgunaan Narkoba. Selain itu, dengan adanya program ini, tentunya Desa Cileungsi Kidul dapat Bersih dari Narkoba,” tukasnya.

Sebagai informasi, dalam goat tersebut tampak hadir Babinsa, Bhabinkamtibmas, Binpol PP, Ketua MUI Desa, Ketua TP PKK Desa, Tokoh Masyarakat, dan kepala Dusun dampingi oleh sejumlah pejabat BNN sekaligus meresmikan Desa Bersinar di Desa Cileungsi Kidul tersebut.

Galian Kedep Tak Tersentuh?

Gunung Putri – Aktivitas galian tanah merah yang berlokasi di Kampung Kedep, RW 21, Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor terus menuai kontroversi. Ironisnya, kendati sudah mendapat sorotan, namun hingga saat ini belum juga ada tindakan nyata dari Pemerintah Daerah (Pemda).

Padahal, aktivitas ini selain diduga melanggar aturan karena tidak mengantungi izin, juga telah meresahkan masyarakat. Hal itu diakui beberapa warga yang menyebut akibat adanya aktivitas galian tanah ini, kondisi jalan raya Provinsi di wilayah itu menjadi licin tatkala musim hujan tiba.

Bahkan, jalanan menjadi berdebu ketika cuaca kemarau. “Sering kali terjadi kecelakaan sepeda motor kepeleset, karena akibat tanah yang berceceran dijalan,” ujar Andra (40) , kepada Rakyat Bogor, Selasa (4/1/2021).

Hal serupa dikatakan Gren (45) yang mengaku jika warga sekitar sudah resah dengan adanya galian tersebut. Ialun mengancam akan mengadakan aksi, bila dinas terkait tidak segera menindak tegas.

“Secepatnya kompakin, sipil juga punya hak, apa lagi itu menyangkut keselamatan orang banyak. Kalau ada kejadian kecelakaan korban meninggal akibat jalan licin siapa yang mau bertanggung jawab, dan kemana mencari pertanggungjawabannya. Sekalipun ada hanya ucapan belasungkawa,” kesalnya.

Kekesalan Gren ini bukan tanpa alasan. Sebab, ia pernah menjadi melihat langsung korban dari licinnya jalan tersebut. Hal itu terjadi saat dirinya mengantar istri untuk bekerja. “Tadi sewaktu saya mengantar istri kerja di depan PT. SKR, ada yang jatuh, karena jalan licin mana bawa anak lagi,” katanya.

Mewakili warga lainnya, Gren berharap adanya tindakan nyata dan ketegasan dari dinas terkait. Sebab, menurutnya jika dibiarkan berlarut-larut, maka dikawatirkan bakal menambah korban lainnya.

“Saya berharap cepatnya ada tindakan, jangan sampai ada korban kembali gara-gara jalan disini. Yang pasti bukan warga setempat saja yang risih, warga pengguna jalan lain juga pasti khawatir dengan jalan seperti ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridhallah yang dikonfirmasi perihal ini, belum memberikan komentarnya.

Galian Kabel Resahkan Warga Cigudeg

Cigudeg,HRB – Dinilai serampangan, dan mengganggu ketertiban serta aktivitas masyarakat, Galian kabel Telkom di depan rumah warga di ruas jalan Cigudeg-Leuwiliang. Kabupaten Bogor diprotes sejumlah kalangan, Sabtu 23 Maret 23.

Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan yakni, Pemuda Pancasila (PP), Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Badan Potensi Keluarga Banten (BPPKB), Patriot Pemersatu Banten Nasional Indonesia (PPBNI), Gerakan Indonesia Bersatu (GAIB) memprotes dan mempertanyakan galian yang dibuat tanpa izin warga tersebut.

Salah satu perwakilan koordinator ormas Adi yang akrab disapa Baron, mengatakan, kegiatan galian Telkom yang berada di ruas jalan raya Cigudeg-Leuwiliang sempat dilakukan pemberhentian karena tidak pelaksana proyek tidak beretika dan tidak pernah meminta izin kepada pemilik rumah atau warga yang dirugikan.

‘Untuk ijin tidak ada Kemasyarakatan, jadi wajar dan pantas ketika kita mempertanyakan legalitas galian kabel Telkom ini,”ujarnya, Sabtu 25 Maret 23.

Baron menambahkan, penolakan dan protes dilakukan aliansi Ormas se Kecamatan Cigudeg karena selama ini banyak warga yang dirugikan, pelaksana proyek tidak pernah meminta izin dan mengajak warga bermusyawarah.

“Banyak warga yang Komplain. demikian saat pengerjaan di depan ruko atau depan rumah itu tidak ada etika, main bongkar saja dan tanahnya pun berceceran di mana-mana,”tandasnya

Lebih lanjut Baron mengungkapkan,meski sudah banyak keluhan warga namun proyek galian kabel di depan rumah warga tersebut tetap dilaksanakan, pelaksana proyek seolah tidak memperdulikan keresahan warga atas galian kabel tersebut.

“Memang komplain masyarakat ke kita sudah banyak, tapi mau gimana ini yang pegang proyeknya dari aparat katanya,” pungkasnya

Gabung Persikabo, Alfin Rasakan Suasana Kekeluargaan

Bogor, HRB – Persikabo 1973 resmi mendatangkan Alfin Tuasalamony di paruh musim Liga 1 2022/2023. Tim berjuluk Laskar Padjajaran itu kedatangan pemain yang berposisi sebagai bek kanan, setelah kontraknya tidak berlanjut bersama RANS Nusantara FC.

“Saya bersyukur bisa mendapatkan klub Liga 1 dan sangat senang bisa bergabung dengan Persikabo 1973,” ucap Alfin, Rabu (1/2/2023).

Lebih lanjut, Alfin mengaku, suasana hangat kekeluargaan di dalam tim Persikabo 1973 membuat dirinya tertarik bergabung. “Sudah sejak lama saya tahu kondisi Persikabo 1973, dimana kekeluargaannya sangat kuat, mereka solid di dalam dan luar lapangan,” paparnya.

Mantan pemain RANS Nusantara FC itupun berbicara target pribadinya di paruh musim kompetisi Liga 1 2022/2023, kehadiran dirinya membawa dampak positif di dalam tim. Tak hanya itu, Alfin Tuasalamony berambisi membawa Laskar Padjajaran ke papan atas klasemen Liga 1.

“Semoga kedatangan saya ini, bisa memberikan dampak positif bagi tim,” ucap pemain kelahiran Tulehu itu.

Alfin Tuasalamony pun meminta dukungan warga Bogor agar Persikabo 1973 berprestasi. “Mohon doanya dari masyarakat Bogor, agar saya dan teman-teman diberikan kemudahan dalam setiap pertandingan,” bebernya.

Sebelum bergabung Persikabo 1973, Alfin sempat menjadi pemain RANS Nusantara FC. Hingga akhirnya, manajemen klub yang salah satu pemilik sahamnya adalah artis Raffi Ahmad itu memutus kontrak kerjasama dengan pemain jebolan CS Vise Belgia itu.

EPA U14 PSSI, Persikabo 1973 Ditaklukan Persib Bandung Pada Laga Derbi Jabar

Bogor, HRB – Derbi Jawa Barat tersaji antara Persikabo 1973 berhadapan dengan Persib Bandung dalam laga kedua Turnamen Elite Pro Academy U-14 musim 2022 pada Rabu (7/9) pagi di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan.

Dalam derbi itu, anak asuh Supriyanto tersebut harus tunduk oleh Persib Bandung dengan skor 0-1. Gol tunggal klub Maung Bandung Muda tersebut dicetak oleh Airlangga pada menit 25+2 babak kedua.

Pelatih Persikabo 1973 U-14 Supriyanto menyatakan timnya tampil sangat bagus. Ada beberapa pemain yang bermain baik. Karena ada beberapa peluang emas melalui tendangan bebas. Yakni, melalui sepakan kapten tim Ataya dan Cikal. Namun, keduanya membentur tiang gawang.

“Kakar, Ataya, Elo, Cikal, dan Jiyin bermain bagus dalam laga ini. Kami dapat dua peluang. Hanya saja masih membentur mistar gawang,” ucap pelatih berjuluk Gatro Puyol ini.

Dia menyatakan, dalam pertandingan sebelumnya, Persikabo 1973 bermain ciamik dan menang 1-0 melawan Borneo FC. “Di pertandingan pertama, kami menang lawan 1-0 lawan Borneo FC. Kami bangkitkan kembali mental anak-anak. Namun, dalam laga ini, keberuntungan tak memihak kepada kami,” katanya.

Sementara itu, asisten pelatih Persikabo 1973 Yusron Yazid menyayangkan kekalahan tersebut. Gol Persib Bandung tersebut tercipta saat perpanjangan waktu babak kedua. Dia juga menilai ada keputusan wasit yang tak menguntungkan timnya.

“Hari ini, permainan anak-anak sudah baik. Hanya hasil akhir yang tidak memuaskan. Ada beberapa keputusan yang cukup merugikan kami. Beruntung Persib bisa raih poin maksimal. Selamat untuk Persib,” akunya.

Mantan pemain Pemuda Jaya ini mengungkapkan kans tim asuhannya lolos dari fase grup turnamen besutan PSSI tersebut. “Di pertandingan selanjutnya, kami harus lebih fight guna menjaga asa lolos dari fase grup,” tandasnya.

Enam Tahun Terbengkalai, Pasar Leuwidadeng Jadi Sarang Hantu Dan Tempat Mesum

Leuwisadeng – Kondisi Pasar Leuwisadeng sudah enam tahun tidak pernah digunakan. Saat ini, bangunan pasar yang berlokasi di ruas Jalan Paku-Sadeng hingga saat ini masih terbengkalai.

Akibatnya, bangunan pasar yang dibiayai APBD Kabupaten Bogor pada 2017 ini, kerap dihuni mahluk halus ” Si cantik”. Bahkan menurut pengakuan warga sekitar, di banganan pasar tersebut kerap ditemukan pasangan mesum.

Kini kondisi bangunan pasar yang dikelola PD Pasar Tohaga itu pun sudah terlihat kumuh dan tidak berpenghuni. Bagian plafon ruko mulai ambruk. Bahkan di area halaman sudah dipenuhi semak-belukar.

”Memang itu pasar setelah dibangun hingga saat ini belum isi,” terang penunggu Pasar Leuwisadeng, Asep Surya. Berdasarkan cerita Asep Surya, pasar yang dibangun sejak 2017 itu rupanya menyimpan sarat misteri. Kabar beredar di masyarakat, pasar tersebut telah dihuni makhluk halus perempuan cantik.

Menurutnya, di Pasar Tohaga Leuwisadeng itu sering­kali ada penampakan sesosok perempuan. Warga sekitar menyebutnya, ’Sicantik’. ” Mahluk halus Wanita itu sering terlihat menyebrang jalan mengarah ke pasar. Bahkan warga di sini sudah mengetahui hal itu,” ucap Kang Asep, sapaan akrabnya.

Ia menuturkan, sesosok wanita itu kerapkali menampakkan diri pada malam hari. Hal itu banyak yang mengetahui, terutama sopir angkot yang melintas. ”Banyak para sopir yang melihat perempuan itu. Para sopir juga mengaku wanita yang menunggu pasar itu memang cantik,” tuturnya.

Hal senada dikatakan tokoh Pemuda Kecamatan Leuwisadeng, Fahri. Menurut Fahri, kondisi Pasar Leuwisadeng memang terlihat kumuh. Bahkan nyaris seperti makam keramat. Selain semak-belukar, kondisi Pasar Leuwisadeng memang seringkali dipakai tempat asusila.

”Di pasar ini memang sering saya temukan pasangan mesum, bahkan ada juga yang kepergok. Makanya inisiatif warga untuk menutup portal pakai ranting pohon,” terang Zhofek, sapaan akrabnya.

Menurut Zhofek pasar ini setelah dibangun sudah ada yang mengisi. Tapi, itu pun tidak lama sepi lagi. Bahkan dari PD Pasar Tohaga sudah melakukan upaya lain, seperti mengadakan bazar pasar murah dan lainnya. ”Saya berharap pasar segera berfungsi. Karena kalau melihat kondisi seperti ini mirip kuburan keramat,” ujar Zhofek.

Sementara itu, Camat Leuwisadeng, Rudi Mulyana, mengaku belum mengetahui adanya keberadaan mahkluk halus. Namun yang pasti soal Pasar Leuwisadeng itu kewenangannya ada di PD Pasar Tohaga.

”Saya belum tahu soal itu, karena soal Pasar Leuwisadeng kewenangannya ada di PD Pasar Tohaga,” pungkasnya.

Enam Bus DAMRI Jelajahi Pelosok Bogor Barat

Leuwiliang – Bus DAMRI perintis bantuan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menjelajahi sejumlah peloksok daerah di Bogor Barat. Saat ini, di terminal Leuwiliang terdapat enam bus DAMRI yang setiap harinya melayani masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan pelayanan transportasi.

” Bus DAMRI perintis ini merupakan bantuan pemerintah yang diusulkan masyarakat untuk menjangkau daerah daerah terpencil yang belum ada angkutan jalannya,” kata Wahyu Hidayat, Wakil Kepala Terminal Leuwiling.

Wahyu menjelaskan, enam armada bus DAMRI perintis yang ada di terminal Leuwiling untuk memenuhi beberapa rute. Diantaranya, dua armada bus DAMRI untuk melayani rute Terminal Leuwiling- Cikidang Kab Sukabumi, melewati perkebunan teh Cianten. Bus DAMRI ini berangkat dari Terminal Leuwiliang setiap pukul 07: 00 WB dan pukul 15:00 WIB. Untuk menempuh Cikidang Sukabumi, memerlukan waktu 4 jam dengan tarip RP 40.000. Dua bus DAMRI lagi, untuk melayani rute Terminal Leuwiling – Banyuresmi Kecamatan Cigudeg. Jadwal pemberangkatan bus DAMRI menuju Banyuresmi ini pada pukul 9: 00 WIB, pukul 13:00 WIB dan pukul 16:00 WIB.

Sedangkan dua bus DAMRI lagi, melayani rute Terminal Leuwiling – Cicangkal Kecamatan Rumpin. Bus DAMRI ini, berangkat dari terminal Leuwiliang menuju Cicangka , setiap pukul 6: WIB, pukul 9: 00 WIB, pukul 13: 00 WIB dan pukul 16:00 WIB.

” Untuk rute Banyuresmi dan Cicangkal, penumpang hanya dipungut tarip Rp 10.000,” kata Wahyu.

Menurut Wahyu, meski pemerintah sudah menyediakan bus DAMRI untuk menempuh daerah poloksok di Bogor Barat yang belum ada angkutan jalannya, namun animo masyarakat untuk memanfaatkan bus DAMRI perintis ini, masih minim. Sebab, setiap harinya, bus tersebut hanya terisi 25 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia. Meski demikian, kata Wahyu, bus DAMRI perintis ini, akan tetap setia melayani masyarakat yang masih kesulitan mendapatkan alat transportasi, terutama para pelajar.

” Supir DAMRI perintis yang ditugaskan ke pelosok ini sudah terlatih, meski pun masih banyak jalan yang rusak dan terjal. Hal itu tidak menjadi halangan. Asal jalannya tidak terputus aja,” kata Wahyu.

Eksistensi LBH Bogor Timur Harus Bisa Dirasakan Masyarakat

CILEUNGSI, HRB – Eksistensi atau keberadaan Lembaga Bantuan Hukum Bogor Timur (LBH Botim) diharapkan dapat dirasakan masyarakat di tujuh kecamatan se-wilayah timur Kabupaten Bogor yang meliputi Kecamatan Cileungsi, Jonggol, Gunung Putri, Klapanunggal, Cariu, Tanjungsari dan Sukamakmur.

Hal itu guna menanamkan kepercayaan masyarakat tentang keberadaan lembaga hukum yang memiliki visi mengadvokasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam menghadapi persoalan hukum baik secara personil maupun kelompok masyarakat.

“Saya menginginkan eksistensi LBH Bogor Timur harus bisa dirasakan keberadaannya oleh masyarakat yang ada Tujuh Kecamatan,” kata Pembina LBH Botim, Alhafis Rhana, usai musyawarah bersama di Sekretariat LBH Botim di Cileungsi, kepada Rakyat Bogor, Rabu (15/6/2022).

Menurut Alhafis, anggota LBH Bogor Timur harus lebih sigap lagi dalam menyikapi persoalan yang ada di lapangan. Baik itu terkait persoalan hukum, seperti isu publik, pelayanan publik yang tidak terlaksana maupun penyimpangan-penyimpangan dari hasil aduan masyarakat di wilayah Bogor Timur.

“Persoalan-persoalan yang ada di Bogor Timur ini, harus bisa dikawal untuk dapat diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, DPRD dan instansi terkait penegakan hukum dan pelayanan publik,” imbuhnya. (Asb)